PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PLURALISME
Oleh : Muhammad Lukman, S. Pd I
MENGAPA PERLU PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PLURALISME
} GELOMBANG
GLOBALISASI
} Realitas
plural
} Ketegangan
bahkan konflik atas nama agama
} Pendidikan
islam diberikan secara doktriner
} Timbul
pemahaman agama yang radikal konservatif
maka perlu pendidikan islam yang menghargai
pluralitas
PERTANYAANYA ADALAH.
} Apa
makna pluralisme
} Bagaimana
konsep islam tentang pluralisme
} Bagaimana
konsep pendidikan islam berbasis pluralisme
} Apakah
pendidikan pluralisme akan mendangkalkan iman
} Apakah
pendidikan pluralisme dapat mengeliminir praktik-praktik kekerasan atas nama
agama
Pluralisme.
} Pluralism (jamak), pandangan bahwa
realitas fundamental itu bersifat plural, jamak.
} The one in the many
} Menghargai keragaman ide, pandangan,
sikap, bahkan agama
TEORI-TEORI PLURALISME
} Ekslusivisme Absolut: memandang kebenaran hanya ada pada
agamanya sendiri, yang lain salah
} Relativisme Absolut: memandang berbagai sistem kepercayaan
agama tidak dapat dibandingkan
} Inklusivisme Hegemonistik: memandang dalam agama lain ada
kebenaran, namun prioritas adalam agama sendiri
} Pluralisme Realistik: memandang bahwa semua agama adalah jalan
yang berbeda – beda dari suatu kebenaran yang sama
} Pluralisme Regulatif: setiap agama memiliki evolusi historis
menuju kearah kebenaran bersama
Ajaran Qur’an Tentang
Pluralisme:
} Pluralitas
merupakan sunnatullah agar manusia saling mengenal dan membuka diri
untuk bekerjasama (al-Hujurat: 14)
} Penolakan al-Qur’an terhadap eksklusivisme
dan klaim kebenaran yang destruktif (al-Baqarah: 148)
} Al-Qur’an mengajak untuk mencari titik
temu (al-Maidah:69, dan al-Hajj:17)
} Al-qur’an memberi pengakuan yang sama
terhadap para nabi dan jaminan keselamatan (al-Maidah: 48)
} Al-Qur’an memberi ruang bagi ulul albab
untuk memberi reinterpretasi terhadap teks eksklusif (al-Baqarah:62).
TRADISI PLURALISME
ROSULULLAH SAW
} Rasul
SAW adalah nabi pembawa rahmah (kasih sayang)
} Dicontohkan
dalam akhlak Nabi
} Konstitusi
Madinah sebagai manivestasi pluralisme
KONSTITUSI MADINAH
} Alinea
pertama berisi kesepakatan antara orang – orang Islam (baik anshar maupun
muhajirin) dengan orang – orang Yahudi Madinah sebagai umat yang satu
dan bangsa yang satu.
} Alinea
kedua berisi aturan interen penduduk Madinah yang terdiri atas beberapa
kelompok sebagai masyarakat baru. Mereka semua harus patuh pada undang – undang
yang diberlakukan sebelum datang Islam.
} Point
ketiga berisi ketetapan kaum Yahudi untuk bersama – sama berjuang jika umat
Islam diperangi, sehingga mereka merupakan umat yang satu.
(Dipetik dari: M. ‘Abid al-Jabiriy, al-’Aql
al-Siyasiy al-’Arabiy, al-Markaz al-Tsaqafiy al-’Arabiy, tt. hlm. 93-95)
} Point
keempat berisi ketetapan tentang haramnya perang di kota Madinah dan ketetapan
untuk mempertahankan kota Madinah secara bersama – sama jika sewaktu – waktu
diserang musuh dari luar
} Point
kelima berisi ketetapan tentang larangan orang musyrik untuk mempekerjakan
maupun memberikan sesuatu kepada orang Quraisy
} Berisikan
ketetapan tentang tempat pengaduan atau hakim atas setiap perselisihan dan
pertentangan yang timbul baik antara sesama orang Islam atau orang Islam dengan
orang Yahudi, adalah Rasulullah
} Perjanjian
ini diakhiri dengan suatu penegasan bahwa hubungan di Yastrib ini wajib
dibangun atas kebaikan bersama, muamalah yang baik, dan keinginan untuk
membentuk kesamaan yang menyeluruh.
PLURALISME DI INDONESIA
} Pengharaman MUI atas pluralisme
dalam makna relativisme.
} Masih dijumpai perbedaan pemahaman
seputar makna pluralisme.
} Masih terjadi pro kontra implementasi pluralisme
PRO KONTRA PLURALISME
} Kelompok
Kontra berargumen bahwa pluralisme adalah produk Barat yang didesain untuk
melemahkan umat Islam. Kelompok ini memaknai pluralisme sebagai relativisme.
Contoh kelompok ini: HTI, MMI, LDII, IM, MTA, dll.
} Kelompok
Pro berargumen bahwa Islam telah mengajarkan substansi ide-ide pluralisme. Jadi
substansi pluralisme itu tidak bersumber dari Barat melainkan dari Islam.
Kelompok ini memaknai pluralisme sebagai inklusivisme. Contoh kelompok ini: NU
sebagaimana yang direpresentasikan oleh Gus Dur, Muhammadiyah sebagaimana yang
direpresentasikan oleh Syafi’I Ma’arif, Cendekiawan Muslim sebagaimana
direpresentasikan oleh Nurcholis Madjid, dll.
} Kelompok
‘liberal’ bahkan mengusung ide pluralisme itu sampai pada tataran relativisme,
bahkan universalisme. Contoh kelompok ini dapat diidentifikasikan pada JIL yang
direpresentasikan oleh Ulil Abshar Abdalla, JIM yang direpresentasikan oleh
Sukidi, dll
BEBERAPA CONTOH KASUS
KEKERASAN AGAMA
} Serangan
WTC
} Kerusuhan
Sampit
} Kerusuhan
Ambon
} Kerusuhan
Monas
} Kerusuhan Priok
} Dll.
PENDIDIKAN ISLAM
PLURALISME
} MAKA
PERLU PENDEKATAN TERPADU BERBASIS MULTIKULTURALISME
} YAKNI
MEMILIKI SIKAP KEIMANAN (KE DALAM) SEKALIGUS MEMILIKI SIKAP TOLERANSI (KE LUAR)
TERHADAP REALITAS MULTIKULTUR
PENDIDIKAN PLURALISME
} Pendidikan
Berbasis Pluralisme merupakan pendidikan berbasis keragaman kebudayaan
(Andersen & Cusher, dlm Mahfudh, 2006: 167)
} Pendidikan
Plural (Multikultural) merupakan pendidikan yang mengeksplorasi
perbedaan-perbedaan sebagai sebuah keniscayaan (sunnatullah) untuk
disikapi secara toleran dan egaliter (Mahfudh, 2006: 250)
} Jadi
Pendidikan Plural merupakan pendidikan yang membelajarkan siswa menjadi
individu yang dapat hidup dalam perbedaan yang ada.
CIRI-CIRI PENDIDIKAN
PLURALISME
} Tujuannya
membentuk peserta didik yang memiliki sikap keimanan sekaligus toleransi terhadap
“liyan”
} Materinya
mengajarkan nilai-nilai luhur agama, kemanusiaan, kebangsaan, dan kebudayaan
yang plural;
} Metodenya
demokratis, menghargai aspek-aspek perbedaan dan keragaman agama, suku, bangsa,
ras, dll.; dan
} Evaluasinya
ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku peserta didik yang meliputi
persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya maupun kelompok lainnya.
SIGNIFIKANSI PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PLURALISME
} Pendidikan
Pluralisme sebagai wahana pencegahan dan
pemecahan konflik sosial
} Pendidikan
Pluralisme sebagai sarana membekali para peserta didik agar tidak tercerabut dari akar kebudayaannya
} Pendidikan
Pluralisme sebagai pijakan bagi penciptaan masyarakat majemuk yang rukun dan
damai.
} Menciptakan
masyarakat majemuk yang damai
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PLURALISME
} Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Islam yang inklusif;
} Pelaksanaan
Pembelajaran yang mengutamakan dialog secara kritis dan egaliter;
} Pendekatan
pembelajaran sosiologis-fenomenologis, bukan hanya doktriner; dan
} Pengembangan
model komparatif studi agama/madzhab
Dikutip dari berbagai sumber
0 comments:
Posting Komentar