Jumat, 31 Januari 2014

PLURALISME

PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PLURALISME
Oleh : Muhammad Lukman, S. Pd I


MENGAPA PERLU PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PLURALISME
}  GELOMBANG GLOBALISASI
}  Realitas plural
}  Ketegangan bahkan konflik atas nama agama
}  Pendidikan islam diberikan secara doktriner
}  Timbul pemahaman agama yang radikal konservatif
                maka perlu pendidikan islam yang menghargai pluralitas
PERTANYAANYA ADALAH.
}  Apa makna pluralisme
}  Bagaimana konsep islam tentang pluralisme
}  Bagaimana konsep pendidikan islam berbasis pluralisme
}  Apakah pendidikan pluralisme akan mendangkalkan iman
}  Apakah pendidikan pluralisme dapat mengeliminir praktik-praktik kekerasan atas nama agama
Pluralisme.
}  Pluralism (jamak), pandangan bahwa realitas fundamental itu bersifat plural, jamak.
}  The one in the many
}  Menghargai keragaman ide, pandangan, sikap, bahkan agama
TEORI-TEORI PLURALISME
}  Ekslusivisme Absolut: memandang kebenaran hanya ada pada agamanya sendiri, yang lain salah
}  Relativisme Absolut: memandang berbagai sistem kepercayaan agama tidak dapat dibandingkan
}  Inklusivisme Hegemonistik: memandang dalam agama lain ada kebenaran, namun prioritas adalam agama sendiri
}  Pluralisme Realistik: memandang bahwa semua agama adalah jalan yang berbeda – beda dari suatu kebenaran yang sama
}  Pluralisme Regulatif: setiap agama memiliki evolusi historis menuju kearah kebenaran bersama

Ajaran Qur’an Tentang Pluralisme:

}  Pluralitas merupakan sunnatullah agar manusia saling mengenal dan membuka diri untuk bekerjasama (al-Hujurat: 14)
}  Penolakan al-Qur’an terhadap eksklusivisme dan klaim kebenaran yang destruktif (al-Baqarah: 148)
}  Al-Qur’an mengajak untuk mencari titik temu (al-Maidah:69, dan al-Hajj:17)
}  Al-qur’an memberi pengakuan yang sama terhadap para nabi dan jaminan keselamatan (al-Maidah: 48)
}  Al-Qur’an memberi ruang bagi ulul albab untuk memberi reinterpretasi terhadap teks eksklusif (al-Baqarah:62).

TRADISI PLURALISME ROSULULLAH SAW
}  Rasul SAW adalah nabi pembawa rahmah (kasih sayang)
}  Dicontohkan dalam akhlak Nabi
}  Konstitusi Madinah sebagai manivestasi pluralisme

KONSTITUSI MADINAH
}  Alinea pertama berisi kesepakatan antara orang – orang Islam (baik anshar maupun muhajirin) dengan orang – orang Yahudi Madinah sebagai umat yang satu dan bangsa yang satu.
}  Alinea kedua berisi aturan interen penduduk Madinah yang terdiri atas beberapa kelompok sebagai masyarakat baru. Mereka semua harus patuh pada undang – undang yang diberlakukan sebelum datang Islam.
}  Point ketiga berisi ketetapan kaum Yahudi untuk bersama – sama berjuang jika umat Islam diperangi, sehingga mereka merupakan umat yang satu.
    (Dipetik dari: M. ‘Abid al-Jabiriy, al-’Aql al-Siyasiy al-’Arabiy, al-Markaz al-Tsaqafiy al-’Arabiy, tt. hlm. 93-95)

}  Point keempat berisi ketetapan tentang haramnya perang di kota Madinah dan ketetapan untuk mempertahankan kota Madinah secara bersama – sama jika sewaktu – waktu diserang musuh dari luar
}  Point kelima berisi ketetapan tentang larangan orang musyrik untuk mempekerjakan maupun memberikan sesuatu kepada orang Quraisy
}  Berisikan ketetapan tentang tempat pengaduan atau hakim atas setiap perselisihan dan pertentangan yang timbul baik antara sesama orang Islam atau orang Islam dengan orang Yahudi, adalah Rasulullah
}  Perjanjian ini diakhiri dengan suatu penegasan bahwa hubungan di Yastrib ini wajib dibangun atas kebaikan bersama, muamalah yang baik, dan keinginan untuk membentuk kesamaan yang menyeluruh.

PLURALISME DI INDONESIA
}  Pengharaman MUI atas pluralisme dalam makna relativisme.
}  Masih dijumpai perbedaan pemahaman seputar makna pluralisme.
}  Masih terjadi pro kontra  implementasi pluralisme

PRO KONTRA PLURALISME
}  Kelompok Kontra berargumen bahwa pluralisme adalah produk Barat yang didesain untuk melemahkan umat Islam. Kelompok ini memaknai pluralisme sebagai relativisme. Contoh kelompok ini: HTI, MMI, LDII, IM, MTA, dll.
}  Kelompok Pro berargumen bahwa Islam telah mengajarkan substansi ide-ide pluralisme. Jadi substansi pluralisme itu tidak bersumber dari Barat melainkan dari Islam. Kelompok ini memaknai pluralisme sebagai inklusivisme. Contoh kelompok ini: NU sebagaimana yang direpresentasikan oleh Gus Dur, Muhammadiyah sebagaimana yang direpresentasikan oleh Syafi’I Ma’arif, Cendekiawan Muslim sebagaimana direpresentasikan oleh Nurcholis Madjid, dll.
}  Kelompok ‘liberal’ bahkan mengusung ide pluralisme itu sampai pada tataran relativisme, bahkan universalisme. Contoh kelompok ini dapat diidentifikasikan pada JIL yang direpresentasikan oleh Ulil Abshar Abdalla, JIM yang direpresentasikan oleh Sukidi, dll

BEBERAPA CONTOH KASUS KEKERASAN AGAMA
}  Serangan WTC
}  Kerusuhan Sampit
}  Kerusuhan Ambon
}  Kerusuhan Monas
}  Kerusuhan  Priok
}  Dll.

PENDIDIKAN ISLAM PLURALISME
}  MAKA PERLU PENDEKATAN TERPADU BERBASIS MULTIKULTURALISME
}  YAKNI MEMILIKI SIKAP KEIMANAN (KE DALAM) SEKALIGUS MEMILIKI SIKAP TOLERANSI (KE LUAR) TERHADAP REALITAS MULTIKULTUR

PENDIDIKAN PLURALISME
}  Pendidikan Berbasis Pluralisme merupakan pendidikan berbasis keragaman kebudayaan (Andersen & Cusher, dlm Mahfudh, 2006: 167)
}  Pendidikan Plural (Multikultural) merupakan pendidikan yang mengeksplorasi perbedaan-perbedaan sebagai sebuah keniscayaan (sunnatullah) untuk disikapi secara toleran dan egaliter (Mahfudh, 2006: 250)
}  Jadi Pendidikan Plural merupakan pendidikan yang membelajarkan siswa menjadi individu yang dapat hidup dalam perbedaan yang ada.

CIRI-CIRI PENDIDIKAN PLURALISME
}  Tujuannya membentuk peserta didik yang memiliki sikap keimanan sekaligus toleransi terhadap “liyan”
}  Materinya mengajarkan nilai-nilai luhur agama, kemanusiaan, kebangsaan, dan kebudayaan yang plural;
}  Metodenya demokratis, menghargai aspek-aspek perbedaan dan keragaman agama, suku, bangsa, ras, dll.; dan
}  Evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku peserta didik yang meliputi persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya maupun kelompok lainnya.

SIGNIFIKANSI PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PLURALISME
}  Pendidikan Pluralisme  sebagai wahana pencegahan dan pemecahan konflik sosial
}  Pendidikan Pluralisme sebagai sarana membekali para peserta didik agar  tidak tercerabut dari akar kebudayaannya
}  Pendidikan Pluralisme sebagai pijakan bagi penciptaan masyarakat majemuk yang rukun dan damai.
}  Menciptakan masyarakat majemuk yang damai

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PLURALISME
}  Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam yang inklusif;
}  Pelaksanaan Pembelajaran yang mengutamakan dialog secara kritis dan egaliter;
}  Pendekatan pembelajaran sosiologis-fenomenologis, bukan hanya doktriner; dan
}  Pengembangan model komparatif studi agama/madzhab


Dikutip dari berbagai sumber



0 comments:

Posting Komentar

Berita

Menggandeng pengrus FTBM Kabupaten rumah literasi Kampung dongeng mengadakan safari literasi

  Temanggung. Forum taman bacaan masyarakat (FTBM) Kab. Temanggung yang berpusat di rumah literasi kampung dongeng binaan rumah zakat menga...